Jumat, 25 April 2014

Perbedaan Konseling dengan Psikoterapi

Konseling
Konseling ditandai dengan oleh adanya hubungan profesional antara konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya dilakukan perorangan, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang. Hal ini dirancangkan untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangannya tentang ruang lingkup kehidupan dan untuk belajar mencapai tujuan yang ditentukan sendiri melalui sesuatu yang bermakna, penilaian yang jelas dan melalui perumusan persoalan tentang emosi dan hubungan interpersonal lainnya.
Faktor yang penting dalam konseling adalah :
a)     Bahwa konseling berhubungan dengan tujuan membantu orang lain menentukan pilihan dan tindakannya
b)    Bahwa dalam proses konseling terjadi proses belajar.
c)     Bahwa terjadi perubahan dan perkembangan kepribadian.
Menurut Patterson (1973), ciri-ciri konseling adalah :
a)     Konseling berkaitan dengan mempengaruhi secara sengaja perubahan perilaku pada sebagian dari kepribadian klien.
b)    Tujuan dari konseling adalah untuk membuat kondisi yang memudahkan terjadinya perubahan yang disengaja pada sebagian dari diri klien.
c)     Seperti halnya pada semua hubungan, pada klien harus ada pembatasan-pembatasan.
d)    Kondisi yang mempeemudah terjadinya perubahan perilaku diperoleh melalui wawancara.
e)     Mendengarkan harus ada pada konseling, tetapi tidak semua konseling adalah mendengarkan.
f)     Konselor harus memahami kliennya.
g)     Konseling dilakukan dengan tertutup (privacy) dan diskusi bersifat rahasia (confidential).

Sumber : Gunarsa, Singgih. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Gunung Mulia : Jakarta.

Psikoterapi
Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.
Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.

Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
a)   Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, lega dan menganut kode etik psikoterapi.
b)    Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
c)     Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.
Sumber : http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-psikoterapi-,6
Perbedaannya
Perbedaan antara konseling dan psikoterapi adalah:
Konseling
1.     Berpusat pandang masa kini dan masa yang akan datang melihat dunia klien.
2.     Klien tidak dianggap sakit mental dan hubungan antara konselor dan klien itu sebagai teman yaitu mereka bersama-sama melakukan usaha untuk tujuan-tujuan tertentu, terutama bagi orang yang ditangani tersebut.
3.   konselor mempunyai nilai-nilai dan sebagainya, tetapi tidak akan memaksakannya kepada individu yang dibantunya konseling berpusat pada pengubahan tingkah laku, teknik-teknik yag dipakai lebih bersifat manusiawi.
4.   konselor bekerja dengan individu yang normal yang sedang mengalami masalah.

Psikoterapi
1. Berpusat pandang pada masa yang lalu-melihat masa kini individu,
2. Klien dianggap sakit mental.
3.   Klien dianggap sebagai orang sakit dan ahli psikoterapi (terapis) tidak akan pernah meminta orang yang ditolongnya itu untuk membantu merumuskan tujuan-tujuan,
4. Terapis berusaha memaksakan nilai-nilai dan sebagainya itu kepada orang yang ditolongnya.
5. Psikoterapis berpusat pada usaha pengobatan teknik-teknik yang dipakai adalah yang telah diresepkan,
6. Terapi bekerja dengan “dunia dalam” dari kehidupan individu yang sedang mengalami masalah berat, psikologi dalam memegang peranan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar