Sabtu, 23 Maret 2013

Tulisan 2

Teori Kepribadian Sehat

  1. Aliran Psikoanalisa.
Teori ini diperkenalkan oleh Sigmund Freud. Sumbangan terbesar Freud pada teori kepribadian adalah eksplorasinya ke dalam dunia tidak sadar dan keyakinannya bahwa manusia terdorong oleh dorongan - dorongan utama yang belum atau tidak mereka sadari. Bagi Freud kehidupan mental erbagi menjadi 2 tingkat, alam tidak sadar dan alam sadar. Alam tidak sadar terbagi menjadi 2 tingkat, alam tidak sadar dan alam bawah sadar.
Dan Freud membagi wilayah pikiran menjadi :

  • Das Es / Id 
          Id adalah bagian dari wilayah pemikiran yang berguna untuk memperoleh kepuasan sehingga      kita menyebutnya sebagai prinsip kesenangan (pleasure principle).

  • Das Ich / Ego
          Ego berguna untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Ego dikendalikan oleh prinsip kenyataan (reality principle) yang berusaha menggantikan prinsip kesenangan milik Id.

  • Das Über-Ich / Superego
          Superego dikendalikan oleh prinsip - prinsip moralitas dan ideali. Superego tidak mempunyai kontak dengan dunia luar sehingga berbeda dari ego dan id. Superego memiliki dua subsistem yaitu suara hati dan ego ideal.

(Sumber : Feist & Feist. 2010. Theories of Personality. Salemba Humanika : Jakarta).

Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis :

  • Menurut Freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
  • Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan dengan belajar.
  • Mental yang sehat adalah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
  • Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya.
  • Dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan. 
(Sumber : http://psyche2nest.wordpress.com/2012/04/26/teori-kepribadian-sehat/)

      2.  Aliran Humanistik.
Rogers sebagai salah satu pencetus teori Humanistik. Menurut Rogers kepribadian yang sehat yakni tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang  , anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini “penghargaan positif” (positive regard)
Positive Regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua manusia, setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menumukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau dia menerima kasih saying, cinta, dan persetujuan dari orang – orang lain, tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta  dan kasih sayang. Jadi, apakah anak itu kemudian akan tumbuh menjadi suatu kepribadian yang sehat tergantung pada sejauh manakah kebutuhan akan positive regard ini dipuaskan dengan baik.

(Sumber : Schultz Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan : Model – Model Kepribadian Sehat. Kanisius : Yogyakarta. )
     
     3.   Aliran Behavioristik.
Behaviorisme juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John B. Watson (1879-1958)
Aliran behaviorisme mempunyai 3 ciri penting.
1. Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
menurut penganut aliran ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan diikuti oleh suatu reaksi beupa respons terhadap rangsangan itu. Salah satu penganut watson yang sangat besar masukannya untuk perkembangan behaviorisme adalah B.F. Skinner. Aliran ini memandang manusia seperti mesin yang dapat dikendalikan perilakunya lewat suatu pengkondisian. Ini menganggap manusia yang meberikan respon positif yang berasal dari luar. Dalam aliran ini manusia di anggap tidak memiliki sikap diri sendiri.
Jadi menurut Behaviorisme manusia dianggap memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar. Kepribadian manusia sebagai suatu sistem yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai peraturannya dan menganggap manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.
Kepribadian yang sehat menurut behavioristik:

  • ·      Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya

  • ·      Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman

  • ·    Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri

  •      Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif.
    (Sumber : http://psyche2nest.wordpress.com/2012/04/26/teori-kepribadian-sehat/)
 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar