Sabtu, 23 Maret 2013

Tulisan 3


Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan.
Penyesuaian diri (adjustment) adalah sebagai suatu proses yang melibatkan respon – respon mental dan perbuatan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan – kebutuhan dan mengatasi ketegangan , frustasi, dan konflik dengan memperhatikan norma yang ada (Schneiders, 1964).
Klasifikasi penyesuaian diri :
  • ·      Gejala masalah, meliputi : neurotic, psikotik, psikopatik.
  • ·      Jenis kualitas respon, meliputi : penyesuaian yang normal dan penyesuaian yang menyimpang.
  • ·      Jenis masalah, meliputi : personal, social, keluarga, akademik, vokasional, dan marital.
      Kaitan antara kesehatan mental dengan penyesuaian diri :
  • ·        Kesehatan mental merupakan kunci dari penyesuaian diri yang sehat.
  • ·        Kesehatan mental merupakan bagian integral dari proses adjustment sexara keseluruhan.
  • ·        Kualitas mental yang sehat merupakan fundament yang penting bagi “good adjustment”.
  •     Penyesuaian diri yang menyimpang (maladjustment)  adalah proses pemenuhan kebutuhan atau upaya pemecahan masalah dengan cara – cara yang tidak wajar atau bertentangan dengan norma yang ada.
 
(Sumber : Isti Yuni Purwanti, Kesehatan Mental)

Faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri, antara lain :
·      Frustasi (tekanan perasaan)
Frustasi adalah suatu proses yang menyebabkan orang akan merasa adanya hambatan terhadap terpenuhinya kebutuhan – kebutuhannya.
·      Konflik (pertentangan batin)
Konflik jiwa adalah pertentangan dua macam dorongan atau lebih yang berlawanan atau bertentangan satu sama lain, dan tidak mungkin dipenuhi dalam waktu yang sama.
·      Kecemasan (anxiety).
Kecemasan adalah manifestasi ari berbagai proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika seorang sedang mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan pertentangan batin (konflik).
(Sumber : Suryanto,M.Kes. Kesehatan Mental).

Kondisi-kondisi untuk bertumbuh
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977). Misalnya orang yang tergolong ekstomorf yaitu yang ototnya lemah, tubuhnya rapuh, ditandai dengan sifat-sifat menahan diri, segan dalam aktivitas sosial, dan pemilu. Karena struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan bahwa sistem saraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri. Beberapa penelitian menunjukan bahwa gangguan dalam sisitem saraf, kelenjar, dan otot dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan mental, tingkah laku, dan kepribadian. Dengan demikian, kondisi sistem tubuh yang baik merupakan syaraf bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang baik. Disamping itu, kesehatan dan penyakit jasmaniah juga berhubungan dengan penyesuaian diri, kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik pula. Ini berarti bahwa gangguan penyakit jasmaniah yang diderita oleh seseorang akan mengganggu proses penyesuaian dirinya.

Pertumbuhan Personal.
Manusia  merupakan makhluk individu. Manusia disebut sebagai individu apabila tingkah lakunya spesifik atau menggambarkan dirinya sendiri dan bukan bertingkah laku secara umum atau seperti orang lain. Jadi individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas dalam lingkup sosial tetapi mempunyai kekhasan tersendiri yang spesifik terhadap dirinya didalam lingkup sosial tersebut. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang.

Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal tersebut membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor utama yang akan sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih sering bersama dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan personal individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat atau sosialpun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.
Setiap individu memiliki naluri yang secara tidak langsung individu dapat memperhatikan hal-hal yang berada disekitarnya apakah  hal itu benar atau tidak, dan ketika suatu individu berada di dalam  masyarakat yang memiliki suatu  norma-norma yang berlaku maka ketika norma tersebut di jalankan akan memberikan suatu pengaruh dalam kepribadian, misalnya suatu individu ada di lingkungan masyarakat yang tidak disiplin yang dalam menerapkan aturan-aturannya maka lama-kelamaan pasti akan mempengaruhi dalam kepribadian sehingga menjadi kepribadian yang tidak disiplin, begitupun dalam lingkungan keluarga, semisal suatu individu berada di lingkup keluarga yang cuek maka individu tersebut akan terbawa menjadi pribadi yang cuek.

Tulisan 2

Teori Kepribadian Sehat

  1. Aliran Psikoanalisa.
Teori ini diperkenalkan oleh Sigmund Freud. Sumbangan terbesar Freud pada teori kepribadian adalah eksplorasinya ke dalam dunia tidak sadar dan keyakinannya bahwa manusia terdorong oleh dorongan - dorongan utama yang belum atau tidak mereka sadari. Bagi Freud kehidupan mental erbagi menjadi 2 tingkat, alam tidak sadar dan alam sadar. Alam tidak sadar terbagi menjadi 2 tingkat, alam tidak sadar dan alam bawah sadar.
Dan Freud membagi wilayah pikiran menjadi :

  • Das Es / Id 
          Id adalah bagian dari wilayah pemikiran yang berguna untuk memperoleh kepuasan sehingga      kita menyebutnya sebagai prinsip kesenangan (pleasure principle).

  • Das Ich / Ego
          Ego berguna untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Ego dikendalikan oleh prinsip kenyataan (reality principle) yang berusaha menggantikan prinsip kesenangan milik Id.

  • Das Über-Ich / Superego
          Superego dikendalikan oleh prinsip - prinsip moralitas dan ideali. Superego tidak mempunyai kontak dengan dunia luar sehingga berbeda dari ego dan id. Superego memiliki dua subsistem yaitu suara hati dan ego ideal.

(Sumber : Feist & Feist. 2010. Theories of Personality. Salemba Humanika : Jakarta).

Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis :

  • Menurut Freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
  • Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan dengan belajar.
  • Mental yang sehat adalah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
  • Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya.
  • Dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan. 
(Sumber : http://psyche2nest.wordpress.com/2012/04/26/teori-kepribadian-sehat/)

      2.  Aliran Humanistik.
Rogers sebagai salah satu pencetus teori Humanistik. Menurut Rogers kepribadian yang sehat yakni tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang  , anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini “penghargaan positif” (positive regard)
Positive Regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua manusia, setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menumukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau dia menerima kasih saying, cinta, dan persetujuan dari orang – orang lain, tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta  dan kasih sayang. Jadi, apakah anak itu kemudian akan tumbuh menjadi suatu kepribadian yang sehat tergantung pada sejauh manakah kebutuhan akan positive regard ini dipuaskan dengan baik.

(Sumber : Schultz Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan : Model – Model Kepribadian Sehat. Kanisius : Yogyakarta. )
     
     3.   Aliran Behavioristik.
Behaviorisme juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John B. Watson (1879-1958)
Aliran behaviorisme mempunyai 3 ciri penting.
1. Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
menurut penganut aliran ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan diikuti oleh suatu reaksi beupa respons terhadap rangsangan itu. Salah satu penganut watson yang sangat besar masukannya untuk perkembangan behaviorisme adalah B.F. Skinner. Aliran ini memandang manusia seperti mesin yang dapat dikendalikan perilakunya lewat suatu pengkondisian. Ini menganggap manusia yang meberikan respon positif yang berasal dari luar. Dalam aliran ini manusia di anggap tidak memiliki sikap diri sendiri.
Jadi menurut Behaviorisme manusia dianggap memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar. Kepribadian manusia sebagai suatu sistem yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai peraturannya dan menganggap manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.
Kepribadian yang sehat menurut behavioristik:

  • ·      Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya

  • ·      Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman

  • ·    Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri

  •      Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif.
    (Sumber : http://psyche2nest.wordpress.com/2012/04/26/teori-kepribadian-sehat/)
 












Tulisan 1


Konsep Sehat
Konsep dijelaskan oleh WHO (World Health Organizaton) ke dalam konsep sehat dan sakit.
Pengertian konsep sehat dan sakit menurut WHO adalah sebagai berikut :
 
Pengertian Sehat menurut WHO yaitu, a state of complete physical mental and social well being and not merely the absence of illness or indemnity. Adapun artinya adalah sesuatu keadaan yang sejahtera menyeluruh baik Jiwa, Raga (fisik dan mental) dan social lainnya serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan saja.
Dan adapun pengertian konsep sakit menurut WHO yakni adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah. Lengkapnya Sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh bermacam-macam keadaan, bisa suatu kelainan, kejadi yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh manusia, dari fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan dari anggota tubuhnya.

Sejarah perkembangan kesahatan mental.
Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran. Ini disebabkan karena kesehatan mental bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan dapat terlihat dengan mudah. Orang yang mengalamu gangguan mental seringkali tidak terditeksi, sekalipun oleh anggota keluarganya sendiri. Hal ini karena sehari-hari hidup bersama sehingga perilaku yang dilakukan individu yang mengalami gangguan dianggap sebagai hal yang biasa, bukan sebagai gangguan. Berikuit ini perkembangan kesehatan mental dari tahun ke tahun :
1.   Gangguan mental tidak dianggap sebagai sakit
( tahun 1600 dan sebelumnya )

Dukun asli Amerika ( Indian ), sering juga disebut sebagai “penyembuh” orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan menjalani ritual. Pandangan masyarakat menganggap orang yang mengalTamu gangguan mental adalah karena dimasuki oleh roh-roh yang ada disekitar.
Tahun 1692
Sejarah kesehatan mental di Eropa, khususnya inggris agak sedikit berbeda sebelum abad ke 17 orang gila disamakan dengan penjahat atau kriminal, sehingga mereka dimasukan kedalam penjara
John Locke ( 1690 ) dalam tulisannya yang berjudul An Essay Concerning Understanding , menyatakan bahwa terdapat derajat kegilaan dalam diri setiap orang yang disebabkan oleh emosi yang memaksa orang untuk memunculkan ide-ide yang salah atau tidak masuk akal secara terus-menerus. Kegilaan adalah ketidakmampuan akal untuk mengeluarkan gagasan yang berhubungan dengan pengalaman secara tepat.
2.   Gangguan mental dianggap sebagai sakit
• Tahun 1724
Pendeta Cotton Mather ( 1663-1728 ) memathakan yang hidup dimasyarakat berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri.
Tahun 1812
Benjamin Rush ( 1745-1813 ) menjadi salah satu pengacara mula-mula yang menangani masalah penanganan secara menusiawi untuk penyakit mental dengan publikasinya yang berjudul Medical Inquiries and Observations Upon Disease of the Mind . ini merupakan buku teks psikiatri Amerika pertama.
Tahun 1843
Kurang lebih terdapat 24 rumah sakit, tapi hanya ada 2.561 terpat tidur yang tresedia untuk menangani penyakit mental di Amerika Serikat.
Tahun 1908
Clifford Beers ( 1876-1943 ) menderita manis depresi pada tahun 1900. Dia merupakan lulusan Yale dan seorang bisnisman. Dia menjadi subjek penanganan yang tidak menusiawi dan mengalami siksaan fisik dan mental oleh orang yang tidak memiliki pengalaman dan tidak terlatih dirumah sakit. Penangan yang tidak manusiawi yang dia terima mencetuskan keberanian untuk mempebarui penangan untuk penderita sakit mental di Amerika Serikat. Pada tahun 1908 dia menulis buku berjudul A mind Found itself. Yang menggerakan penanganan penderita sakit mental menjadi lebih baik lagi. Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan         terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
Tahun 1909
Sigmund Freud mengunjungi Amerika dan mengajar psikoanalisa di Universitas Clark di Worcenter, Massachusetts.
Tahun 1910
Emill Kreaplin pertama kali menggambarkan penyakit Alzheimer.
Tahun 1920-an
Komite nasional untuk mental Higiene menghasilkan satu set model undangan-undang komite yang dimsukan kedalam aturan pada beberapa negara bagian.kimite juga membantu penelitian-penelitian yang bberpengaruh pada kesehatan mental, penyakit mental dan tratmen yang membawa perubahan nyata pada sistem perwatan kesehatan mental.
Tahun 1950
Dibentuk Ntional Association of Mental Health ( NAMH ) yang merupakan marger dari 3 organisasi yaitu Ntional Committe for Mental Hygiene, National Mental Health Foundation, dan Psychiatric Foundation. Lembaga ini melanjtkan misi Beers dengan lebih jelas.
Tahun 1960-an
Obat-obat antipsikotik konventional, seperti haroperidol digunakan pertama kali digunakan untuk mengntrol simtom-simtom yang positif ( nyata ) pada penderita psikosis, yang memberikan ukuran yang nyata dan penting karena membuat pasien tenang.
3.   Gangguan mental dianggap sebagai bukan sakit
Tahun 1961
Thomas Szasz membuat tulisan yang berjudul The Myth og Mental Illness, yang mengemukakan dasar teori yang menyatakan bahwa “ sakit mental” sebenarnya tidaklah benar-benar “sakit”, tetapu merupakan tindakan orang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan .
Tahun 1962
Ada 422.000 orang yang tinggal di rumah sakit untuk perawatab psikiatris di Amerika Serikat.
Tahun 1970
Mulainya deinstitusionalisasi massal.
Tahun 1979
NAMH menjadi the National Mental health Association (NMHA )
Tahun 1980
Munculnya perawatan yang terencana, yaitu dengan opnbme dirumah sakit dalam jangka waktu yang pendek dan treatmen masyarakat menjadi standar bagi perawatan penyakit mental.

Pendekatan kesehatan mental.
a.   Orientasi Klasik.
Seseorang dianggap sehat bila ia tidak mempunyai kelakuan tertentu, seperti keteganga, rasa lelah, cemas, rendah diri atau perasaan tak berguna, yang semuanya menimbulkan perasaan “sakit” atau rasa “tak sehat” serta menganggu efisiensi kegiatan sehari-hari. Aktifitas klasik ini banyak dianut dilingkungan kedokteran.
b.   Orientasi Penyesuaian Diri.
Orang dianggap sehat secara psikologis bila ia mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan orang – orang lain serta lingkungan sekitarnya.
c.   Orientasi Pengembangan Potensi.
Seseorang dikatakan mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri.