Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan.
Penyesuaian diri (adjustment) adalah sebagai suatu proses
yang melibatkan respon – respon mental dan perbuatan individu dalam upaya
memenuhi kebutuhan – kebutuhan dan mengatasi ketegangan , frustasi, dan konflik
dengan memperhatikan norma yang ada (Schneiders, 1964).
Klasifikasi penyesuaian
diri :
- · Gejala masalah, meliputi : neurotic, psikotik, psikopatik.
- · Jenis kualitas respon, meliputi : penyesuaian yang normal dan penyesuaian yang menyimpang.
- · Jenis masalah, meliputi : personal, social, keluarga, akademik, vokasional, dan marital.
- · Kesehatan mental merupakan kunci dari penyesuaian diri yang sehat.
- · Kesehatan mental merupakan bagian integral dari proses adjustment sexara keseluruhan.
- · Kualitas mental yang sehat merupakan fundament yang penting bagi “good adjustment”.
- Penyesuaian diri yang menyimpang (maladjustment) adalah proses pemenuhan kebutuhan atau upaya pemecahan masalah dengan cara – cara yang tidak wajar atau bertentangan dengan norma yang ada.
(Sumber : Isti Yuni Purwanti, Kesehatan
Mental)
Faktor yang mempengaruhi
penyesuaian diri, antara lain :
· Frustasi (tekanan perasaan)
Frustasi adalah suatu proses yang menyebabkan
orang akan merasa adanya hambatan terhadap terpenuhinya kebutuhan –
kebutuhannya.
· Konflik (pertentangan batin)
Konflik jiwa adalah pertentangan dua macam
dorongan atau lebih yang berlawanan atau bertentangan satu sama lain, dan tidak
mungkin dipenuhi dalam waktu yang sama.
· Kecemasan (anxiety).
Kecemasan adalah manifestasi ari berbagai
proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika seorang sedang mengalami
tekanan perasaan (frustasi) dan pertentangan batin (konflik).
(Sumber : Suryanto,M.Kes. Kesehatan Mental).
Kondisi-kondisi untuk bertumbuh
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan
temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya secara
intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon
mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh
dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977). Misalnya orang yang tergolong ekstomorf
yaitu yang ototnya lemah, tubuhnya rapuh, ditandai dengan sifat-sifat menahan
diri, segan dalam aktivitas sosial, dan pemilu. Karena struktur jasmaniah
merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan bahwa sistem
saraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian
diri. Beberapa penelitian menunjukan bahwa gangguan dalam sisitem saraf,
kelenjar, dan otot dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan mental, tingkah
laku, dan kepribadian. Dengan demikian, kondisi sistem tubuh yang baik
merupakan syaraf bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang baik. Disamping
itu, kesehatan dan penyakit jasmaniah juga berhubungan dengan penyesuaian diri,
kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam
kondisi kesehatan jasmaniah yang baik pula. Ini berarti bahwa gangguan penyakit
jasmaniah yang diderita oleh seseorang akan mengganggu proses penyesuaian
dirinya.
Pertumbuhan Personal.
Manusia
merupakan makhluk individu. Manusia disebut sebagai individu apabila
tingkah lakunya spesifik atau menggambarkan dirinya sendiri dan bukan
bertingkah laku secara umum atau seperti orang lain. Jadi individu adalah
seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas dalam
lingkup sosial tetapi mempunyai kekhasan tersendiri yang spesifik terhadap
dirinya didalam lingkup sosial tersebut. Kepribadian suatu individu tidak
sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi
sedikit dan melalui proses yang panjang.
Setiap
individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal
tersebut membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukan kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor
utama yang akan sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian. Hal ini disebabkan
karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih sering bersama
dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang
mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan personal
individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat
atau sosialpun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga
mempengaruhi pertumbuhan individu.
Setiap individu memiliki naluri yang secara
tidak langsung individu dapat memperhatikan hal-hal yang berada disekitarnya
apakah hal itu benar atau tidak, dan ketika suatu individu berada di
dalam masyarakat yang memiliki suatu norma-norma yang berlaku maka
ketika norma tersebut di jalankan akan memberikan suatu pengaruh dalam
kepribadian, misalnya suatu individu ada di lingkungan masyarakat yang tidak
disiplin yang dalam menerapkan aturan-aturannya maka lama-kelamaan pasti akan
mempengaruhi dalam kepribadian sehingga menjadi kepribadian yang tidak
disiplin, begitupun dalam lingkungan keluarga, semisal suatu individu berada di
lingkup keluarga yang cuek maka individu tersebut akan terbawa menjadi pribadi
yang cuek.