Selasa, 27 September 2011

Manusia dan Cinta Kasih - Tugas IBD


Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.  Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1.       Cinta bersifat manusiawi.
2.       Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3.       Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur  - unsur dasar tertentu yaitu:
1.       Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2.       Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3.       Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4.       Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.

Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
·         Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
·         Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
·         Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.

Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan bahwa wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.
Abnormalitas menurut Dra. Kartini dibagi dalam tiga golongan, yaitu:

1.       Dorongan Seksual yang abnormal
·         Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.
·         Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.
·         Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau paksaan.
·         Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak bersetubuh.
2.         Partner Seks yang abnormal
·         Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
·         zoofilia, terhadap hewan.
·         Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
·         Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
3.       Dalam pemuasan dorongan seksual

·         Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain telanjang.
·         Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan jenis.
·         Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.

KASIH SAYANG

Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:

1.       Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
2.       Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
3.       Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
4.       Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
5.       Cinta Terhadap Allah

Dan secara umum cinta kasih seorang manusia dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

1.       Cinta Kasih Secara Vertikal, yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang pencipta termasuk juga apapun yang berhubungan langsung dengan  Tuhan itu sendiri. Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.
2.       Cinta Kasih Secara Horisontal, yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya. seperti Cinta kasih terhadap antar sesame Manusia, Alam, Hewan dan Tumbuhan.
Jadi, manusia dan cinta kasih tidak dapat dipisahkan karena tanpa cinta kasih dalam dunia ini kehidupan manusia tidak akan ada artinya sebab dengan cinta kasih kita dapat mengasihi dan peduli terhadap sesama kita. Bayangkan saja bila tidak ada cinta kasih didunia ini, pasti kehidupan tidak akan ada artinya sama sekali.

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dan Kemanusiaan - Tugas IBD


Konsepsi ilmu budaya dasar berasal dari kata Humanities yang berasal dari bahasa latin yaitu, manusiawi, berbudaya, dan halus. The Humanities erat hubungannya dengan nilai-nilai norma dalam kehidupan manusia. Inti dari Humanities ini adalah mempelajari semua masalah tentang manusia dan kebudayaan.
Tujuan utama dari Ilmu Budaya Dasar ini adalah memperluas pemikiran manusia tentang masalah budaya. Dengan adanya ilmu budaya dasar ini kita diharapkan bisa mendapatkan pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia yang bisa kita kembangkan dan melestarikannya.
Selain tujuan utama tersebut, masih banyak lagi tujuan-tujuan dari Ilmu Budaya Dasar tersebut diantaranya :
1.       Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya dikenal luar saja.
2.       Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain.
3.       Sebagai bekal penting dalam hidup bergaul.
4.       Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
5.       Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
6.       Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut serta mengembangkan budaya bangsa serta melestarikannya.
7.       Tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan.
8.       Mengetahui perilaku manusia dan bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia.
9.       Tanggap pada hasil budaya manusia secara mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang dibuatnya.
10.   Sebagai calon pemimpin bangsa dan ahli dalam disiplin ilmu supaya tidak jatuh dalam sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.
11.   Mengembangkan daya kritis pada persoalan kemanusiaan dan kebudayaan agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
12.   Menambah kemampuan untuk menanggapi masalah nilai - nilai budaya dalam masyarakat.
13.   Agar dapat memenuhi tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya Dharma Pendidikan.
Ilmu Budaya Dasar memiliki ruang lingkup, ruang lingkup dalam budaya dasar antara lain :
·         Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat di dekati dengan menggunakan pengetahuan budaya ( the humanities ).
·         Hakekat manusia yang satu sama lain atau universal akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Latar belakang munculnya Ilmu Budaya Dasar di Indonesia adalah :
1.       Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman lainnya.
2.       Kemajuan IPTEK yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan budaya di Indonesia.
3.       Pengaruh budaya lain, seperti pengaruh budaya barat yang cukup negatif bagi bangsa Indonesia.
4.       proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif terjadinya perubahan sistem dan nilai budaya.
5.       era globalisasi juga sangat berpengaruh terhadap kebudayaan kita, masuknya kebudayaan luar lebih banyak dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat kota daripada kebudayaan sendiri.
Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan menjadi:
·         Ilmu-ilmu Alamiah yang bertujuan mengetahui keteraturan yang terdapat dalam alam semesta dengan cara menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.
·         Ilmu-ilmu social yang bertujuan untuk mempelajari keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia.
·         Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
Jadi, dengan pengertian diatas kita sebagai pelaku kebudayaan itu sendiri mampu  mempertahankan dan tetap melestarikan kebudayaan Indonesia. Hal ini yang perlu kita tanamkan dalam diri kita semua sebagai penerus generasi bangsa.

Manusia dan Kebudayaan - Tugas IBD


Manusia dan kebudayaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan karena manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan mengadakan suatu kebiasaan-kebiasaan yang selanjutnya kebiasaan tersebut akan berkembang menjadi suatu kebudayaan yang akan menjadi ciri khas dan akan terus berkembang selama generasi-generasi selanjutnya tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan.
Setiap manusia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda hal ini dikarenakan mereka memiliki kelompok/komunitas tersendiri diwilayahnya sehingga dibelahan dunia manapun, manusia memiliki kebudayaan masing-masing tidak terkecuali di Indonesia. Perbedaan kebudayaan ini sangatlah wajar, perbedaan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kepercayaan,lingkungan hidup,alam dan berbagai faktor lainnya yang meyebabkan keanekaragaman kebudayaan.
Kebudayaan dapat terbentuk dikarenakan setiap manusia pasti dihadapkan pada suatu permasalahan dalam kehidupannya dari masalah tersebut manusia selalu mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahannya, dari sinilah kebudayaan dapat terbentuk. Contohnya seperti di Indonesia, masyarakat Indonesia terbiasa menyelesaikan suatu permasalahan dengan bermusyawarah, sehingga muncullah budaya musyawarah untuk meyelesaikan permasalahan  dikalangan masyarakat Indonesia.
Kebudayaan yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat tidaklah bersifat tetap,melainkan dapat berubah-ubah. Perubahan kebudayaan ini disebabkan karena pengaruh kebudayaan bangsa lain yang dianggap oleh kelompok masyarakat tertentu lebih baik dan menyenangkan. Namun,dewasa ini perkembangan kebudayaan lebih kearah yang negatif,bisa terlihat dari pola hidup, cara berpakaian, cara berpikir, dll. Seperti pada masyarakat Indonesia sekarang yang sudah terpengaruh dengan budaya barat yang negatif seperti seks bebas, konsumerisme,dll tentu saja hal ini dapat mengikis secara perlahan-lahan budaya positif yang dianut masyarakat Indonesia. Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan kebudayaan positif Indonesia, diantaranya adalah :
1.       Memperkenalkan kembali budaya Bangsa Indonesia kepada dunia.
2.       Dalam mengadakan kegiatan hiburan, memasukkan unsur kebudayaan, misalnya acara resmi kita gunakan batik, saat pesta pernikahan memakai adat,dan menunjukkan tarian-tarian adat.
3.       Di sekolah di adakan jam pelajaran pendidikan kewarganegaraan/pancasila agar siswa bisa mengenal keseluruhan dari Bangsanya. dan
4.       Perlunya pembekalan tentang sikap asli orang indonesia yang ramah tamah,tutur kata yang baik, atau bisa di sebut pendidikan moral bangsa Indonesia.
5.       Kenali seluruh kebudayaan kita.
Jadi, kebudayaan dalam suatu masyarakat memang sangat beraneka ragam dan tugas kita adalah menjaga agar budaya yang kita anut tetap lestari dan berkembang kearah yang positif. Dan sebagai makhluk yang memiliki akal budi kita sudah sepantasnya dapat memilih mana kebudayaan yang harus kita pegang dalam hidup kita dan mana yang harus kita buang dalam hidup kita.

Sabtu, 24 September 2011